Sabtu, 27 November 2010

Satu Sudut, Tiga Pandang

pandang pertama...

semua orang sibuk dengan dirinya sendiri. genggaman telepon, jemari yang menari di catatan digital, diskusi dengan kawannya, dan hanya duduk diam sembari mengetuk meja dengan jemari. ada kebutuhan dan kesibukan orang-orang dari sini. tak ada yang saling peduli, hendak apa di sebelahnya. juga aku, mungkin aku tak peduli dengan apa yang orang di sebelahku melakukan apa. meski aku tahu mereka sedang sibuk dengan makalahnya dan aku sibuk merawi catatan ini.

ya, aku tahu, aku sedang sibuk menunggu sebenarnya.

pandang kedua...

meski tak saling peduli, tapi semua orang di tempat ini saling memperhatikan apa yang terjadi. mereka melirik, mendelik, atau menontoni aktivitas sesama yang duduk di tempat ini. kemudian mereka kembali sibuk dengan aktivitasnya yang tadi sembari menunggu. ah, semua orang di sini pasti menunggu - pikirku. sebagaimana juga aku menunggu. mungkin yang ditunggu adalah hal yang berbeda.

ya aku tahu, aku sedang sibuk menunggu sebenarnya.

pandang ketiga...

orang yang kutunggu tak jua datang. hubungan komunikasi masih lewat jaringan seluler. ah, kamu takut sendirian? - sindir nurani. aku hanya tertawa kecil, meledeknya saja. toh aku juga tak peduli kapan yang kutunggu itu datang. semua orang di sini menunggu, bukan? hanya kami sibuk menunggu siapa dan siapa.

ya aku tahu, aku sedang sibuk menunggu sebenarnya.

menunggu waktu agar menjadi malam.

dan catatan ini menjadi tiga pandang dari satu sudut, di mana aku duduk di sini.

starbucks cp, 27 November 2010 | 12.40
A.A. - menanti gerombolan siberat :-)

Tidak ada komentar: