Sabtu, 24 Oktober 2009

Kabut Hitam

Kabut Hitam
Catatan Kaki-kaki [3]



"Aku begitu heran mengapa pagi ini hanya ada awan hitam tanpa matahari. Mungkin akan ada pertanda buruk, mungkinkah firasat semalam akan lekas menjadi kenyataan."
"Hei, kenapa begitu pesimis? Firasat itu hanyalah permainan hati. Kita bisa menerima dan jalankan saja semua alurnya. Kita mainkan saja melodi-melodinya."
"Tapi aku takut, awan sudah diselimuti kabut. Kata orang, ini adalah pertanda yang kurang baik. Walau aku tahu ini adalah musim hujan, tetapi mengapa harus sekarang askan turun hujan. Apakah tak ada hari lain?"
"Mungkin saja ada, tapi waktu sudah menentukan kehendaknya juga."




Catatan Kaki-kaki adalah serial 99 catatan dengan gaya bahasa komunikasi antar dua orang. Tulisan ini pernah dilabuhkan di blog lama saya dan pada akhirnya berlabuh juga pada blog ini. Tulisan yang ada di dalam serial ini tidak akan pernah dapat disamakan dengan cerpen karena karakter tulisannya yang terlalu sedikit. Di sini -dalam serial ini-, tidak akan pernah ditemukan narasi yang tidak dalam bentuk dialog.

Tidak ada komentar: