Jumat, 27 April 2012

Hari Ini, Seribu Tahun yang Lalu

mungkin alam tercipta dengan caranya yang dahsyat
dengan misteri yang tak seorang manusia pun mengerti
betapa kelamnya dunia tanpa hiruk-pikuk
atau ditemukan cara yang menarik mengisi kekosongan

andai nenek moyangku masih hidup
mungkin kini akan diceritakannya tentang kehidupan
yang sering diceritakan dalam dongeng-dongeng
diantarkannya aku dalam tidur kepada mimpi-mimpi
agar ada dunia baru tercipta dari kata-kata

manusia kini hanya mengerti tentang ramai
udara yang benar-benar tak terlihat hampir tak lagi ada
kupercaya nenekku akan bercerita betapa mudahnya ia menemukan
hanya cukup membuka jendela rumah dari atas pohon
diberikan hadiah pula oleh pagi dengan riuh cicit burung
berlomba mengisi suara pagi yang masih mengenal dingin

kalau nenekku bercerita tentang apa yang ada
di seribu tahun yang lalu
aku percaya, sekarang aku sedang tertidur
sembari mengigit jariku
karena iri yang begitu tinggi, iri yang ada di hati
untuk dunia yang masih mengenal hal-hal baik



Bandung, 27 April 2012 | 19.19
A.A.- dalam sebuah inisial

*) Ah, betapa baiknya waktu itu. Ia menunjukkan apa yang terjadi saat ini, apa yang aku rasakan sekarang, memberikan pertanda akan umur dan usia.

Tidak ada komentar: