Lelaki itu menangis. Di sudut tembok yang menyiku, dia terduduk sambil menutup wajahnya. Enggan menatap sekitar. Bukan karena diputusi oleh sang kekasih. Bukan karena pernyataan istrinya yang ingin menceraikannya.
Dia masih terdiam sendiri. Masih berdiskusi dengan air mata dan hati yang tersayat-sayat. Dia masih menikmati air mata yang membuatnya jatuh. Ya, jatuh! Jatuh seketika setelah mengetahui anak istrinya mati terbakar.
>>> Setelah membaca koran lama
A.A - dalam sebuah inisial
14 Maret 2009 | 2.41
Dia masih terdiam sendiri. Masih berdiskusi dengan air mata dan hati yang tersayat-sayat. Dia masih menikmati air mata yang membuatnya jatuh. Ya, jatuh! Jatuh seketika setelah mengetahui anak istrinya mati terbakar.
>>> Setelah membaca koran lama
A.A - dalam sebuah inisial
14 Maret 2009 | 2.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar