Ai,
kepada senja yang menanti fajar
kita pernah menjumpati semua rentasan rindu
seperti laut yang menjadikan garam ada
dan siap meniadakan garam itu pula
Ai,
seperti itulah ketika cinta berada
tiada tawar yang dapat kita rasakan
ketika mereka semua sudah mendapatkan tempatnya
dan aku dan kamu, menikmatinya saja
Ai,
bagaimana kita merasakan sesuatu
ada gulatan rasa yang meletup-letup
perlahan bagai godam yang mengetuk besi
akan membengkokkan cerita kita
Ai,
seperti itulah cinta akan menempatkan diri
di antara rindu yang saling mengejar
ada benci dan suka yang bergelut di dalamnya
semakin kita bisa merasakan, maka hanyutlah kita
---- pada keyakinan, semestinya cinta demikian adanya
Jakarta, 29 Maret 2010 | 8.47
AA. - dalam sebuah inisial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar