Selasa, 23 Desember 2008

Pesan Pagi Ini

Sulit melupakan teman yang pergi
Apalagi seperti kamu



Berlianevie Harjan dalam SMSnya pagi ini

Saya sempat terdiam sejenak mengenai SMS itu. SMS apa pula itu? Bukannya kita sudah berpisah sejak 6 bulan lalu tetapi masih sering kontak? Saya nyengir sendiri dengan SMS itu. Rupanya teman saya yang satu ini sedang sok bijak. Jarang sekali dia berbicara dengan bahasa yang berkonotasi (atau denotasi) demikian.

Memang, kalau masalah pergi itu, sayalah yang paling jauh pergi. Teman - teman saya pergi menghadap ke timur, saya malah ke barat. Atau teman saya mengajak pergi ke utara, malah saya nyasar ke selatan. Jadi kita tak pernah bertemu.

Mengenal seorang Berlianevie Harjan. 3 tahun lalu mengenalnya ketika masih sama-sama duduk dengan putih-biru. Mungkin dulu kita hanya mengenal lewat "seorang calo" berinisial CET. Lalu tahun - tahun berikutnya kita mulai akrab termasuk ketika harus menjadi backsound gara-gara kita sering berduet pada waktu jam pelajaran. Masih ingat dengan lagu yang sering saya plesetkan setiap syairnya, Nev? (Sampai sekarang kegiatan memelesetkan lagu menjadi kegiatan iseng).

Sampai berpisah pada Juni 2008, sampai sekarang kita masih kontak. Namun SMS pagi itu, sempat membuat saya tersenyum simpul. Ternyata saya yang jauh melawan arus. Saya berkelana ke mana-mana.

Ketika aku terlalu jauh melangkah
Kehilangan jejak kakiku sendiri
Sejatinya kamu hadir
Di setiap langkahku yang kehilangan jejak itu


SMSmu pagi ini memberikan pagi yang lain dari biasanya. Terima kasih untuk sebuah persahabatan yang indah. Yang jelas persahabatan kita bukan kempompong, karena kita manusia.

Untuk sebuah persahabatan yang indah...

Tidak ada komentar: