Kamis, 02 Oktober 2008

Kisah Induk Burung dan Anaknya

Cerita kecil yang masih nyangkut di otak yang meminta pertaggungjawaban untuk ditulis...

***

Alkisah, seorang induk burung yang bergelut dengan penyakitnya hanya bisa terbaring lemah di sarangnya bersama tiga ekor anak. Sang anak selalu saja cemas dan khawatir apakah ibunya dapat sembuh karena ibunyalah yang menjadi tumpuan hidupnya dalam mencari makan.

Sejak ibunya sakit, mereka tak dapat makan. Ibunya dan anak - anak burung itu sudah snagat lemas dan nyaris mati.

Anak burung yang paling besar berinisiatif untuk mencarikan makan untuk ibunya dan adik - adiknya. Akhirnya dia memutuskan untuk terbang walau ibunya telah mencoba menasihatinya agar tidak terbang karena sayapnya yang belum utuh.

Setelah beradu debat dengan sang ibu, anak burung itu pun pergi mencari makanan untuk adik - adiknya yang telah kelaparan dan tentunya juga untuk sang ibu.

Setelah beberapa jam, anak burung itupun kembali membawa banyak makanan. Sayapnya patah dan ia mencoba menutupinya dari ibunya. Walau sakit yang ia rasakan, ia terus mencoba menutupinya. Ia meyakinkan semuanya dalam keadaan baik - baik saja.

Keesokan harinya, ibunya sudah dalam keadaan yang lebih baik dan kedua anaknya tak lagi kelaparan. Namun, anak burung yang paling besar tak bangun dari tidurnya. Kedua adiknya mencoba membangunkannya, dan mereka menemukan kakaknya telah mati.





Aveline Agrippina Tando


Hutangku lunas sudah...

Tidak ada komentar: