Picture from here
apa yang kau kenang dari kotamu itu
diam-diam lampu kota menyala
langitnya dari terang pun remang
kemudian gelap
kemudian tak lagi ada matahari
lalu orang bergegas pergi
lantas kembali pulang
diam-diam seorang karwayan belajar jatuh cinta
di tengah kemacetan
yang begitu asing di negeri lain
diam-diam seorang pengamen belajar berjuang
di tengah keterasingan
yang begitu keras dan tiada ampun
diam-diam seorang sopir belajar sabar
di tengah bah musiman
untuk lari dari keberadaan
di dalam kota yang begitu kecil
seperti sesak, di langit pun demikian
bahkan
langit di kota ini pun
terlalu sulit untuk menjadi terang lagi
kemudian
seorang pengemis kecil
yang mengiba di pinggir lampu merah
menatap tulisan
"Dirgahayu 485 DKI Jakarta"
ia pun bergetar membacanya
lirih, haru
sekaligus perih
"beginikah semua ibu?
bahkan termasuk ibukota?"
bisiknya di tengah klakson
yang memekakan telinganya
apa yang kau kenang dari kotamu itu
diam-diam lampu kota menyala
langitnya dari terang pun remang
kemudian gelap
kemudian tak lagi ada matahari
lalu orang bergegas pergi
lantas kembali pulang
diam-diam seorang karwayan belajar jatuh cinta
di tengah kemacetan
yang begitu asing di negeri lain
diam-diam seorang pengamen belajar berjuang
di tengah keterasingan
yang begitu keras dan tiada ampun
diam-diam seorang sopir belajar sabar
di tengah bah musiman
untuk lari dari keberadaan
di dalam kota yang begitu kecil
seperti sesak, di langit pun demikian
bahkan
langit di kota ini pun
terlalu sulit untuk menjadi terang lagi
kemudian
seorang pengemis kecil
yang mengiba di pinggir lampu merah
menatap tulisan
"Dirgahayu 485 DKI Jakarta"
ia pun bergetar membacanya
lirih, haru
sekaligus perih
"beginikah semua ibu?
bahkan termasuk ibukota?"
bisiknya di tengah klakson
yang memekakan telinganya
Jakarta, 22 Juni 2012 | 21.22
A.A. - dalam sebuah inisial
A.A. - dalam sebuah inisial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar