sepi berlari
berputar di bawah kenangan yang suram
tak pernah ada lagi diorama yang bisa dikenang
meski hari telah berganti ribuan kali
harapan yang tumpah dalam kanvas terlihat pedih
walau memang sejarah tidak bisa mengungkap
bagaimana lara berbagi di dalam cerita indahnya
topan di kepalamu
katamu kepadaku sebelum kita bercerai
memecahkan ceria di antara kita
ah, betapa hipokritnya diriku ini
tak jua kusadari waktu mendiktekan banyaknya ia dibuang
hanya untuk mengharapkan sesuatu yang tak akan kembali
tak akan
meski caramu yang sadis itu mendentumkan aku
aku tetap berdiri
tapi aku goyah
tak lagi kau melihatku berjingkat-jingkat
yang ada lagu yang menggambarkan betapa sampah itu semua
kutulis apologi, apologi kepada diriku
dan pahitnya itu kupendam semu
Jakarta, 24 Oktober 2010 | 9.20
A.A.- dalam sebuah inisial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar