� � � � � � : Teruntuk Astrid Camilla
Kita semua punya cerita, kawan
Dan melalui cerita itu, kita mencoba berdialog
Mengenai rangkai kata yang disulap jadi kalimat
Melalui itulah kita belajar pada sesuatu yang lebih
Tentang hidupku dan negeri yang panjang
Itu adalah secuil dari nukilan yang ada
Untuk kubagi denganmu
Jangan salah!
Kematian adalah akhirnya�
Dan awalnya adalah kelahiran
Kau harus bedakan itu
Kita punya jalan masing - masing
Sebagaimana kita punya kisah masing-masing
Kalau kau ingin pergi, pergilah
Dengan kulepaskan engkau, itulah harapan
Dengan kurelakan engkau, itulah asa
Aku tak ingin menjadi rakus
Untuk menjadikan dirimu adalah abadi
Kau bukan punyaku dan aku bukan punyamu
Kita akan berpulang : pada waktunya
Kau bertanya kapan, aku tak tahu...
Tuhan saja masih bertanya-tanya
Aku tahu kau heran ketika aku katakan
Maaf dan terima kasih - kata sederhana
Takut untuk terlambat
Kita punya nasib dan takdir sendiri
Tak ada yang berhak mengusiknya
: termasuk aku sendiri
Kenyataan adalah kepahitan
dan kepahitan yang akan kau kecap
Akan menjadi manis, manis sekali
"Tuhan akan menghiburmu..."katamu
Aku hanya tersenyum seperti manja
Dan koyaklah seketika hatiku, seketika
Dia bisa melihatmu
Dia bisa mendengarmu
Tetapi tidak dengan kau, tidak...
Hidup hanya sebuah permainan, maka mainkanlah...
Dan aku akan melepasmu, pergilah jika itu yang baik adanya
Penghujung Jakarta, 24 Mei 2009 | 22.35
A.A. - dalam sebuah inisial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar