terngadah aku pada kaca jendela
ketika aku terjaga hingga pagi menjelang
dan hujan mulai memecah kaca
bunyinya mengalun lembut
mendatangiku sambil berkejaran
menghantar ucapan 'selamat pagi'
menyisipkan embun
jariku mulai menempel di jendela
tergoreslah garis lurus
tak lama garis itu tak terbentuk lagi
kugores lagi
kugores lagi
kugores lagi
kugores lagi
kugores lagi
sampai mentari mulai datang
kumasih menggores
dan tinta di jendela itu hilang
embun pagi tak lagi menampakkan wajahnya
Pagi ini
22012009-Aveline Agrippina T.
di pagi bermain dengan embun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar